Senin, 14 September 2009

TUJUAN PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud [1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.
[1406] Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka. (QS.Al-Fath. 29)

tidak berarti mengikuti teks hadis dan Al-Quran. Tidak juga bermakna mengikuti peraktik kehidupan Nabi secara totalitas. Kepengikutan kita kepada Nabi Muhammad SAW. sesungguhnya pada nilai-nilai etika. Hal ini berlaku pada wilayah sosial (mu'amalah). Sedangkan dalam masalah ibadah, kepengikutan kita kepada Nabi Muhammad SAW. harus total, tidak saja pada nilai tetapi juga pada teks dan praktik ril yang telah dicontohkannya. Sebagai contoh, akhlak nabi sesungguhnya melampaui sekat-sekat SARA. Kebaikan sebagai misi hidup bukan saja untuk sesama muslim, tetapi juga menyangkut seluruh manusia tanpa membedakan agama, suku dan ras. Kebaikan sesungguhnya tidak mengenal agama. Artinya kepada siapa saja atas nama kemanusiaan kita harus berbuat baik dan menghindarkan segala bentuk kezaliman. Bahkan kepada hewan dan tumbuh-tumbuhan sekalipun kita harus bersikap baik dan menghindarkan segala bentuk kesewenangan

Penutup
Seharusnya maulid Nabi Muhammad SAW. yang biasa diadakan dimayoritas umat Islam di Indonesia harus mampu melahirkan keteladanan baru dalam kehidupan berbangsa. Maulid Nabi juga semestinya mampu menginspirasi kita untuk bangkit dan segala keterpurukan. Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang yang menyakiti dan mengkhianati Nabi. Kita laksanakan acara maulid, tapi tujuan kita sesungguhnya bukan mencari keteladanan tetapi meluluskan kepentingan pribadi dan golongan. Saatnya kita meninggalkan acara maulid Nabi yang dipenuhi seremonial, pesan-pesan politik dan hal-hal yang bersifat asesoris lainnya.

Tidak ada komentar: